Sejarah Perkembangan Industri Animasi Indonesia

Industri animasi sudah dimulai jauh sebelum Adit & Sopo Jarwo dan Nussa “lahir”. Tepatnya, animasi masuk ke Indonesia sudah sejak 1950-an. Hanya saja, film atau serial animasi pertama indonesia diawali dengan munculnya Si Huma pada 1983. Serial yang diproduksi oleh PT Produksi Film Negara (PPFN) dan bekerja sama dengan UNICEF ini ditayangkan di TVRI.




Si Huma adalah serial anak-anak berkisah tentang seorang laki-laki bernama Huma yang memiliki teman khayalan bernama Windi. Di sini, Huma digambarkan sebagai sosok yang suka bertualang, punya rasa ingin tahu tinggi, dan suka eksplorasi. 

Tak hanya seru, serial animasi Si Huma selalu menyelipkan pesan moral dan edukasi untuk anak-anak di masa itu.Memasuki 1990-an, muncul serial kartun animasi lainnya yang berjudul Satria Nusantara dan Petualangan Si Kancil. Kemudian, muncul film animasi berjudul Janus Prajurit Terakhir (2003) yang tayang di layar lebar. Tidak lama setelahnya, muncul superhero bernama “Hebring” (2007) yang sukses mendapatkan penghargaan ASEAN Character Award (2014).

Berawal dari situ, industri animasi Indonesia terus tumbuh. Perkembangan animasi Indonesia bisa dilihat dari banyaknya judul animasi-animasi terbaru yang sukses meraih penghargaan mancanegara. Seperti animasi 2D, Battle of Surabaya (2015) yang sukses menyabet Best Animation di Hollywood International Motion Pictures Film Festival 2018.


Setelah itu, semakin banyak bermunculan animasi-animasi lokal yang tidak kalah populer dan dikenal masyarakat luas. Mulai dari kehadiran karakter Si Unyil dalam bentuk animasi 3D dalam Petualangan Si Unyil, Si Juki, Adit & Sopo Jarwo, hingga Nussa.